Kepadamu yang terbelenggu pilu
Lalu kemudian terjebak harap semu
Tertikam belati ragu
Bersama luka yang kian membiru
Lepaslah genggam sembilu
Padamkan anala yang berkobar
Raihlah kepingan mimpimu
Dengan segenap asa yang berkibar
Walau kadang air mata tak jua terhapus
Meratapi masa yang telah pupus
Perihal ambisi dilangit
Yang kini sirna dan pahit
Daksamu sungguh hebat
Sembunyikan sendu yang teramat
Atmamu sungguh kuat
Menahan hujan yang pernah tersemat
Ini saatnya kmbali bangkit
Memulai kembali yang sempat dirakit
Tebarkan bahagia pada semesta
Duhai jiwa-jiwa perkasa
Ketika puisi mewakili hati, diksinya menjadi penguat diri♥️
BalasHapus