Sepeninggalmu,
Tak banyak kata yang melaju
Hanya berdiam ditepian larik; mengaduh
Enggan tersentuh, enggan kembali utuh
Sepeninggalmu,
Embun disudut aksa tak jua mereda
Mengaburkan segalanya
Sepeninggalmu,
Nyaris aku kusut tak terajut
Teraut sendu, berlarut-larut
Lama tak membaca puisimu, nona.
BalasHapusMasih belum beranjak dari lembaran itu, ya?
Ah tak apa, kamu boleh tinggal lama di sana. Namun, jika sendu itu masih terus memvalidasi kekosonganmu, pulanglah.
There's a lot of loneliness that needs u more to fill it.
Kereenš
BalasHapus